22 Mei 2009

Rakor THL TBPP Kab Demak 19 mei 2009




Rakor THL TBPP Kab Demak 19 mei 2009
Sebagai tindak lanjut pertemuan Forum Komunikasi THL TBPP se Jawa
Di Purbalingga Jawa Tengah.

Bertempat di Kantor Dinas Pertanian Kab. Demak, THL TBPP se Demak melakukan pertemuan yang telah menjadi agenda rutin bulanan. Dipimpin oleh ketua Forum Sdr. Subandono AMd, THL Wil Kec Wedung, pertemuan tersebut juga menjelaskan hasil forum THL TBPP se Jawa yang dilangsungkan di Purbalingga tanggal 16-17 Mei 2009 diikuti oleh sekitar 190 peserta. Ada beberapa inti dari hasil pertemuan tersebut yang merupakan jawaban dari banyak pertanyaan dan keinginan dari seluruh THL se Kab Demak yang disampaikan pada Rakor bulan sebelumnya.
Dalam Forum di Purbalingga tersebut, THL Demak diwakili oleh 3 orang yaitu Sdr Subandono selaku ketua Forum THL Demak, Sdr Sucipto dan Sdr Kusnandar. Pertemuan di Purbalingga sendiri juga dihadiri oleh Bakorluh Jateng, Perhiptani Jateng, Bupati Purbalingga dan Dari BPSDMP Pusat. Hasil pertemuan antara lain adalah.
1.Penguatan kelembagaan THL Jawa Tengah dengan membentuk FORUM KOMUNIKSAI THL TBPP JAWA TENGAH (FK THLTBPP PROP JATENG), ketua Sdr. M Nurul Fuad dari Purbalingga. Dan segera membentuk Forum Tingkat Nasional.
2.Yang pokok dari pertemuan di Purbalingga yaitu penjelasan dari BPSDMP bahwa THL telah diusulkan kepada Menteri PAN dan Menteri Keuangan agar dpertimbangkan untuk diangkat menjadi CPNS, dan saat ini sedang dilakukan pendataan ulang untuk DATA BASE di kepegawaian (baru untuk angkatan I / 2007). Hal yang sangat diharapkan oleh semua THL.
Menyikapi hal tersebut kita diharapkan meningkatkan kinerja THL agar proses yang sedang berjalan dapat segera barhasil sesuai dengan harapan. (Hery, THL Wedung)

07 April 2009

PERTEMUAN THL TBPP SE KAB DEMAK


Dalam rangka meningkatkan solidaritas dan silaturahmi antar THL TBPP Kabupaten Demak, serta untuk menyikapi perkembangan berita terkini yang sedang menjadi isu nasional, telah dilaksanakan pertemuan THL TBPP se Kabupaten Demak. Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian Demak pada hari senin tanggal 6 April 2009 diikuti oleh hampir seluruh angkatan THL TBPP. Jumlah personel THL TBPP kabupaten Demak hingga angkatan ketiga berjumlah 70. terdiri dari :
Angkatan pertama : 4 personel
Angkatan kedua : 28 personel
Angkatan ketiga : 38 Personel
Dalam pertemuan tersebut membahas hal-hal mendasar keorganisasian dan juga beberapa hal isu nasional antara lain:
1. Reorganisasi kepengurusan foroum THL TBPP, dari ketua forum lama sdr. Singgih Karyanto (Kec. Sayung) digantikan secara aklamasi sbb:
Koordinator sdr. Subandono (Kec. Wedung).
Bendahara sdr. Dian P (Kec. Karangtengah)
Sekretaris sdr. Novita (Kec. Demak kota).
Di setiap kecamatan dibentuk koordinator yaitu :
Karanganyar (Puji Mulyono) Mijen (Suko Wijaksono) Gajah (Kusnandar) Dempet (Sucipto) Wedung (Mugiarto) Bonang (M Miftah) Demak (Karisma) Sayung (Singgih K) Guntur (Agung S) Wonosalam (Hesti Cahyanto) Kebonagung (Moh Mulyani) Karangawen (Johan Masruri) Mranggen (Asro) Karangtengah (Abdul Azis)

Dalam pertemuan tersebut juga disepakati untuk iuran awal sebesar Rp. 30.000,- dan selanjutnya setiap pertemuan 2 bulan sekali sebesar Rp. 10.000,-.
Mengenai isu nasional seputar pengumuman Deptan seputar keberlanjutan THL TBPP peserta pertemuan pada dasarnya dapat menerima. Namun ada beberapa peserta yang masih menginginkan untuk diangkat menjadi PNS. Dari pertemuan tersebut diharapkan THL TBPP semakin solid dan mantap dalam bekerja sebagai seorang penyuluh pertanian yang siap membantu petani, serta mampunyai bekal yang sesuai. (Hery supriyanto, THL TBPP Kab. Demak)

31 Maret 2009

MASA TANAM II, WASPADAI HAMA WERENG


Musim tanam II telah tiba. Pada sebagian daerah masih pada tahap pengolahan lahan dan pembuatan persemaian. Sebagian daerah lain telah memasuki tanam padi, bahkan ada yang telah berumur 2 minggu lebih. Menurut pengalaman, pada masa tanam II adalah masa dimana hama dan penyakit tanaman padi paling banyak muncul dan menyerang tanaman. Oleh karena itu tugas berat bagi kita THL TBPP untuk memantau pertanaman padi terhadap serangan OPT wereng.
Seperti diketahui, hama wereng sangat menyukai daerah yang lembab dan basah namun mempunyai suhu yang tinggi. Terutama panas pada siang hari dan hujan di malam hari semakin memacu pertumbuhan dan perkembang biakan wereng. Baik wereng coklat maupun wereng hijau sama ganasnya.
Penyebaran hama wereng dapat dibantu oleh angin dan air yang mengalir. Akan semakin cepat perkembangbiakannya jika kondisi dan lingkungan sangat mendukung. Antara lain :
- Cuaca panas di siang hari diselingi hujan dan berawan.
- Pengairan yang tidak lancar sehingga terjadi genangan air di sawah.
- Varietas padi yang bukan merupakan varietas unggul tahan wereng.
- Pemakaian pupuk urea yang berlebihan, sehingga tanaman menjadi rentan penyakit.
- Petani jarang mengecek kondisi tanaman (kelalaian petani).
- Pengunaan pestisida yang bersifat panas.

Untuk mengantisipasi dan mengurangi penyebaran dan serangan hama wereng, maka perlu dilakukan hal yang berlawanan dengan kondisi diatas, yaitu.
1. Senantiasa waspada dan selalu memeriksa kondisi tanaman, periksa pada bagian-bagian bawah rumpun, jika terdapat populasi wereng diatas ambang segera lakukan penyemprotan dengan pestisida yang tepat dengan dosis sesuai anjuran.
2. Jangan menggunakan pestisida yang bersifat panas, seperti yang berbahan aktif sipermetrin, sihalotrin, dsb.
3. Gunakan benih unggul tahan wereng.
4. Pengairan yang berselang, jangan genangi dan kadangkala dikeringkan agar wereng tidak menetap di satu rumpun.
5. Gunakan pestisida yang tepat dan lakukan penyemprotan sesuai dosis, sesuai waktu, sesuai sasaran dan sesuai cara pemakaian.
6. Jika serangan diatas ambang ekonomi, segera laporkan ke Petugas PHP terdekat.

Demikian beberapa hal yang dapat kita jadikan pedoman untuk antisipasi serangan hama wereng. Tetap waspada dan senantiasa berkoordinasi dengan pihak yang terkait sangatlah dianjurkan.
Buat rekan-rekan THL TBPP, selamat bertugas dan sukses selalu.

23 Maret 2009

SL PTT PADI, SEBUAH PENDEKATAN DAN PEMBELAJARAN

Sangat beruntung bagi para THL TBPP, terutama untuk THL baru. Dengan pelaksanaan Program SL PTT para THL TBPP dapat menyerap ilmu terbaru sekaligus mempraktekan teori langsung dengan petani di wilayah binaan. Kegiatan tersebut jelas semakin mempererat hubungan antara THL TBPP sebagai penyuluh dan kelompok tani binaan, sehingga jika nantinya ada program baru akan lebih mudah untuk menyampaikan kepada kelompok tani dan sebaliknya kelompok tani lebih mudah menerimanya.
Program SL PTT bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi dengan biaya produksi optimal serta ramah lingkungan.
Komponen Pokok PTT Padi
1. Penggunaan benih bermutu dengan varietas unggul, akan menghasilkan daya perkecambahan yang tinggi dan seragam, tanaman sehat dengan perakaran yang baik, tanaman tumbuh lebih cepat, tahan hama penyakit dan potensi hasil tinggi.
2. Penanaman tepat waktu, serentak dan populasi optimal dapat menghindari serangan hama penyakit, meningkatkan jumlah anakan dan produksi yang tinggi.
3. Pemupukan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kesediaan unsur hara tanah akan menekan serangan hama penyakit dan meningkatkan produksi.
4. Pemberian air pada tanaman secara efektif dan efsien akan memperbaiki penyerapan unsur hara tanaman serta meningkatkan jumlah anakan. Sebaiknya air dikurangi ketika tanaman umur 5 hst, pemupukan I dan II, pengisian gabah, panen dan pasca panen.
5. Perlindungan tanaman terhadap serangan serangan OPT. Senantiasa melakukan pengamatan terhadap serangan OPT paling lama tiap 3 hari, jika terdapat tanda OPT maka sebaiknya segera dilakukan penyemprotan secara tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat cara sehingga penggunaan pestisida dapat efisien dan hama dapat dikendalikan.
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman padi antara lain:
Wereng
Pengamatan dilakukan pada tanaman padi yang di tengah pertanaman, khususnya jika terjadi cuaca panas diselingi hujan. Pada kondisi ini pertumbuhan serangan hama sangat tinggi. Jika ditemukan maka segera dilakukan penyemprotan menggunakan pestisida sistemik. Hindari menggunakan pestisida berbahan panas seperti sipermetrin, sihalotren dsb yang biasa digunakan pada hortikultura.
Sundep
Pengamatan selalu dilakukan jika terdapat kaper atau ngengat putih dan kuning, jika terdapat maka dapat dibasmi dengan pestisida sistemik secara merata.
Xanthomonas
adalah penyakit hawar daun akibat serangan bakteri dan jamur, yang ditandai dengan warna daun menjadi merah, terdapat totol-totol hitam dan pertumbuhan tanaman terganggu atau kerdil. Untuk mengatasinya dapat menggunakan bakterisida dan ditambah dengan pupuk kalium cair.